Oke, tulisan ini membuka topik baru diblog ini, yaitu tentang musik country. Sebenarnya saya mulai suka musik country ini udah cukup lama, secara intens mungkin sudah setahun lebih, tapi baru sekarang saya curahkan di blog ini, sebelumnya saya sudah pernah menulis beberapa post tentang country di blog sebelah (yang sayangnya sudah punah berbarengan dengan habisnya masa hosting).

Oke, kita cerita dari awal… seperti yang sudah diceritakan tadi, saya memag mulai intens menggemari dan mendengarkan musik country ini setahun lalu, tp kalau dihitung menyukai beberapa lagu country mungkin sudah lama, sejak saya SMP atau SMA, tapi saat itu biasanya saya tidak sadar kalau lagu2 tersebut adalah lagu country.

Waktu kecil, sekitar tahun 1994-an bahkan saya sudah menggemari lagu “I Still Believe In You” punya Vince Gill dan baru sadar itu adalah lagu country ya sekarang2 ini, kemudian lagu2 dari Faith Hill, LeAnn Rimes dan Shania Twain jg menjadi kegemaran saya di akhir 90an dan awalĀ  2000an yang ternyata adalah lagu2 country.

Saya mempelajari musik country ini secara otodidak, tidak begitu banyak sharing dengan orang lain sesama penggemar country atau musisi country, kebanyakan pengetahuan yang saya dapat sekarang hasil “ngulik” sendiri, cari tahu sendiri dari internet. memang terkadang ada sesekali saya berdiskusi dengan beberapa orang yg lumayan rada ngerti dan suka country jg, tp tidak begitu sering.

Nah, karena otodidaknya itu kebanyakan saya “Baru tau”-nya sekarang2, baru tau kalau lagu ini ternyata yang nyanyinya si itu, ternyata lagu itu judulnya anu, dll. jika dibanding dengan para ‘sesepuh’ musik country saya tentu tidak ada apa2nya, saya hanya newbie yang belum lama mengenal genre musik ini.

Terus terang, saya lebih menyukai jenis musik country klasik atau beberapa orang menyebutnya (old school country). menurut saya jenis musik ini bener2 kerasa country-nya dibanding dengan genre2 country baru yang sedang booming saat ini seperti alt. country atau new country dengan nama2 artisnya yang tidak asing seperti Taylor Swift, Carrie Underwood atau Rascal Flatts. musik country klasik ini memang bagi sebagian besar orang terdengar membosankan, kuno, dst. tapi namanya selera ya tetap saja buat saya masih terdengar cukup enak šŸ™‚

Selain Old School Country, saya juga menyukai beberapa sub-genre yang merupakan turunan atau berkaitan dengan country seperti bluegrass, amerikana dan folk music.

Hmm… sekian dulu deh cerita2 tentang musik country-nya, lain kali saya sambung lagi, entah kenapa tiba2 kepala ini buntuk untu bercerita šŸ™‚

 

sampai jumpa.

Mungkin ini post ke sekian dengan judul “ngeblog lagi”, saya selalu pakai judul itu setelah sekian lama nggak ngeblok terus balik ngeblog, yang artinya saya udah beberapa kali ngeblog-berhenti-ngeblog-berhenti, hehe..

Setelah sekian bulan saya tidak ngeblog (full blog) rasanya kangen juga, terakhir saya ngeblog di blog sebelah (domain/hosting sendiri), awal2nya sih memang semangat, tapi dipikir2 rada repot juga kalau mengurus domain dan hosting sendiri itu, jadi lama2 rasa semangat itu memudar, dan akhirnya blog tersebut saya telantarkan, ujung2nya balik lagi ke blog ini.. šŸ˜€

Rasa kangen ini muncul kembali gara2 banyak juga buah pikiran saya, baik topik2 penting maupun hal2 ringan yang tidak tertuangkan, padahal dulu hampir apa saja bisa saya jadikan blogpost, singkatnya lama ngga ngeblog jadi berasa ‘bego’.

Selama ini unek2 di otak cuma dituangkan ke twitter, tapi twitter itu seperti bercuap2 di sebuah keramaian, hanya beberapa orang yang menyimak dan berlalu begitu saja, terlupakan. dengan menulis di blog setidaknya topik yang diangkat bisa lebih ‘awet’ dibanding twitter yang beberapa saat kemudian hilang ditelan timeline.

Untuk saat ini sih belum kepikiran mau nulis apa, tapi Insya Allah kedepannya deh kalau ada yang perlu saya tulis akan saya tulis disini. semoga masih ada yang membaca, hehe… kalopun ngga ada ngga apa2 sih, lagian saya bukan tipe orang pengejar traffic atau cari perhatian orang. šŸ™‚

Yuk ah, sampai jumpa nanti…

“hah? Bikin blog lagi? gak salah? yang ini aja jarang update!”

ngga salah sih, memang benar, saya bikin blog baru lagiĀ disini. “loh, terus tujuannya apa?” tujuannya untuk membedakan saja dengan blog diĀ wordpress ini. sebenarnya saya ini pengen banget sering2 ngeblog, tapi kadang suka ragu, takut isinya nggak penting, gak manfaat, walaupun yang namanya blog ya bebas aja mau diisi apapun sesuai keinginan pemiliknya tapi saya liat2 kok blog ini isinya “agak2 serius” jadi rada2 timpang kalau tiba2 saya isi posting2 “nyampah” padahal akhir2 ini saya lagi sering pengen nulis posting2 sampah, melepaskan unek2, curhat, dll. nah maka dari itu saya pikir mending bikin blog lagi deh, jangan disatukan dengan yang ini, biarlah blog ini punya “karakter” sendiri šŸ™‚

Cerita awalnya sih beberapa minggu lalu saya membeli kembali domainĀ hielmy.web.id dari masĀ PANDI, dulu sempat saya punya tapi karena lupa diperpanjang akhirnya kadaluarsa, kemarin saya beli lagi 2 tahun sekaligus, biar ngga lupa šŸ™‚ niatnya domain itu tidak akan saya isi macem2, baik blog ataupun website apapun, saya rencanya hanya ingin mengisi dengan halaman profil, info kontak dan jejaring sosial, desainnya pun malah saya rencanakan putih polos saja (karena saya suka desain minimalis), tapi lama2 malah keasikan main CSS otak atik dikit eh malah jadi sedikit “rame”, tapi tidak apa2 lah, yang penting tujuan awalnya tercapai yaitu membuat halaman profil sederhana, saking sederhananya webĀ tersebut hanya terdiri dari satu halaman saja.

Saya sempet perlihatkan web itu ke seorangĀ teman, dia malah berkomentar “wah cuma gitu aja? yakin ga akan diisi yang lain?” waktu itu saya jawab “tidak”, tapi setelah dipikir2 sayang juga sih domain itu kalo cuma diisi profil satu halaman, dan karena sempat terpikir untuk membuat blog juga, akhirnya saya bikin lah satu sub domain untuk dijadikanĀ blog “nyampah” saya itu. kalau ditanya mana blog utama saya? mungkin blog di WordPress ini lah yang jadi blog utama saya, karena blog disana isinya akan kebanyakan tidak penting, jadi saya anggap sebagaiĀ side blog saja, tapi biarpun begitu tampaknya untuk urusan update blog disana akan lebih sering update, bisa seminggu 2x atau bahkan tiap hari, kalau blog ini yah seperti sebelumnya hanya 1-2 bulan sekali saja, hehe…

Kata orang sekarang sudah tidak musim lagi ngeblog, sekarang musimnya microblog sepertiĀ twitter,Ā plurk,Ā koprol, dll. ya ya… saya tahu memang blog tidak se-hype dulu, tapi saya masih ada semangat ngeblog kok, biarpun dikata ketinggalan jaman juga tidak apa2, toh saya juga tetap “gaul” di twitter (tweet saya cukup banyak loh…) dan saya bergabung disana sudah cukup lama, sekitarĀ 2 tahun yang lalu, jauh sebelum orang2 yang merasa paling ‘gaul’ karena sudah punya account twitter itu gabung disana. memang motivasi saya dulu gabung disana juga dulu bukan supaya dianggap gaul, malah dulu masih jarang yang tau twitter, dulu saya gabung hanya modal coba2 saja, siapa sangka sekarang jadi ramai begitu yah?! šŸ™‚

Selain kedua blog ini saya juga masih punya satu “mini blog”, atau mungkin bisa juga disebut “multimedia blog” yang disediakan olehĀ posterous yang beralamatĀ disini. di blog ini isinya pendek2, bahkan kebanyakan hanya berisi foto, video ataupun audio saja dengan tulisan yang sangat sedikit, itulah sebabnya saya sebut mini blog atau multimedia blog. saya membuat beberapa blog tersebut karena memang terkadang kebutuhan akan “posting” saya berbeda2 dan dari ketiga blog tersebut mempunyai karakter masing2 untuk mengakomodir ‘hasrat ngeblog’ saya. oke, bagi anda yang tertarik dengan posting “sampah” saya silakan berkunjung ke blog sebelah, atau kalau mau lebih ekstrim lagi silakan berlangganan via RSS, hehe… saya sudah peringatkan kalau posting disana isinya lebih personal dan tidak penting, jadi mohon maaf kalau kurang berkenan. akhir kata, happy blogging!!

Terkadang saya harus berurusan dengan berkas2 yang harus saya bawa kemana2, cara paling konvensional adalah dengan memasukannya ke dalam flashdisk, untuk sementara memang cara ini cukup efektif, karena sifatnya yg mobile, bisa dibuka dimanapun. namun kendala baru terasa apabila kita ingin mengsinkronisasi berkas yg ada di flashdisk tersebut dengan backup yang ada di hardisk, terkadang saya kebingungan perubahan berkas tersebut sebelah mana dan berkas mana yg paling baru? jangan sampai berkas yang up to date ditimpa oleh berkas lama, bisa berabe

Nah untuk mengatasi permasalahan tersebut akhirnya saya menemukan solusi yg cukup efektif dan menyenangkan, yaitu dengan menggunakan online backup storage, dengan online storage ini data saya disimpan di server penyedia layanan DAN di hardisk lokal saya, kemudian semua berkas yang ada di sinkronisasi antara server dan hardisk, setiap perubahan yang ada di hardisk juga turut merubah berkas yg ada di server, termasuk update, copy, move, rename, dll. intinya isi folder di hardisk saya sama persis dengan di server sehingga berkas yang saya miliki dijamin up to date, keuntungan lainnya adalah berkas di server tadi bisa juga diakses dari komputer lain (yang telah di beri izin akses tentunya) sehingga berkas yang ada di Komputer A dan komputer B akan sama persis dengan data yang ada di server. Melihat fitur seperti itu rasanya sangat cocok dengan kebutuhan saya yang terkadang menggunakan komputer desktop dan Laptop, dengan menggunakan layanan tersebut saya bisa berurusan dengan berkas yang sama walaupun menggunakan komputer yang berbeda.

Dari sekian banyak layanan online backup storage akhirnya saya kerucutkan menjadi 2 pilihan saja, yaitu Dropbox dan Ubuntu One. kenapa? berikut alasannya:

Ubuntu One

h1-ubuntuone-logoUbuntu One adalah layanan baru yang diberikan Canonical selaku sponsor dari proyek Ubuntu. Ubuntu One merupakan contoh implementasi dari konsep Cloud Computing dimana antara komputer lokal dan Internet (server) terhubung secara seamless. Layanan ini sendiri diluncurkan bersamaan dengan produk Ubuntu terbaru yaitu Ubuntu 9.10 (Karmic Koala) dan statusnya masih public beta, apabila kita menginstall Ubuntu baru ini, Ubuntu One Client secara otomatis telah terinstall, kita tinggal menggunakannya saja.

Ubuntu One menyediakan dua paket storage, gratis dan berbayar. Untuk layanan gratis, mereka menyediakan space sebesar 2 GB untuk penyimpanan berkas, sedangkan yang berbayar disediakan space sebesar 50 GB dengan biaya $10/bulan. Mau pilih yang mana? itu tergantung kebutuhan kita. cara penggunaannya cukup mudah, setelah kita memiliki account dan telah aktif, aplikasi ini terintegrasi dengan Nautilus (file manager) di Ubuntu, sehingga penggunaannya sama seperti menggunakan folder biasa, kita bisa meng-copy, paste, edit, move, rename, dll. sesuai kebutuhan, setiap perubahan secara otomatis di update pula ke server, misal kita memasukan satu berkas ke folder Ubuntu One, maka berkas tersebut akan turut di unggah (upload) juga ke server lengkap dengan struktur direktorinya yang sama persis dengan di hardisk kita. Proses update sendiri berlangsung secara background jadi kita tidak usah menunggu kapan dan bagaimana proses ini berlangsung, yang jelas sesegera mungkin.

Kelemahan dari Ubuntu One yang saya rasakan adalah aksesnya terkadang sangat lambat (malah tidak bisa terhubung), selain itu aplikasi client-nya juga kerap bermasalah. Ubuntu One juga hanya bisa diakses oleh komputer dengan sistem operasi Linux (khususnya Ubuntu) sehingga jika kita ingin mengakses dari komputer lain dengan sistem operasi yang berbeda agak kesulitan.

Dropbox

logoDropbox merupakan layanan yang sama persis seperti Ubuntu One yaitu layanan backup online yang bekerja secara seamless dengan storage lokal kita, cara penggunaanya pun sama yaitu terintegrasi dengan file manager, sehingga penggunaanya semudah mengelola berkas di hardisk kita. Proses update file juga berlangsung secara background sehingga kita tidak usah repot2 untuk mengupdate manual.

Fitur yang ditawarkan juga tidak berbeda jauh dengan Ubuntu One, bedanya dropbox menyediakan 3 paket layanan, Basic, Pro 50 dan Pro 100. Seperti halnya Ubuntu One, paket Basic yang gratis diberikan dengan space sebesar 2GB, paket Pro 50 ditawarkan dengan space 50 GB dan dengan harga yang (hampir) sama dengan Ubuntu One yaitu $9.99 saja untuk setiap bulannya. Jika dirasa masih kurang Dropbox menyediakan paket Pro 100 yang memberikan ruang sebesar 100 GB dengan harga $19.99/bulan.

Keunggulan Drobox dibanding Ubuntu One adalah aplikasi client-nya yang medukung multiplatform diantaranya Linux, Mac, Windows dan iPhone. keunggulan inilah yang tidak dimiliki Ubuntu One karena Ubuntu One hanya bisa digunakan dalam sistem Operasi Ubuntu saja. Selain itu akses ke server juga tergolong cepet dan stabil, sehingga apabila kita ingin berurusan dengan berkas yang cukup besar Dropbox dapat menanganinya dengan cukup cepat.

Pilihan

Oke, sekarang saatnya menentukan pilihan apakah Ubuntu One atau Drobox? dan pilihan saya jatuhkan ke Dropbox. Alasan pemilihan tersebut karena dalam keseharian saya biasa menggunakan dua buah komputer yang berlainan, yang satu sebuah Desktop PC dengan sistem operasi Linux Ubuntu dan satu lagi sebuah Macbook dengan sistem operasi Mac, tentu hanya Dropbox yang bisa bekerja dengan kedua OS ini, selain itu akses ke server yang relatif lebih cepat dan stabil juga menjadi pertimbangan. Status Ubuntu One sendiri yang masih Public Beta juga menjadi salahsatu faktor kenapa saya lebih memilih Dropbox, Ubuntu One masih banyak bug sana sini, sedangkan Dropbox sudah lama menjadi andalan orang banyak. Dilihat dari layanan yang ditawarkan pun relatif sama, saya sendiri hanya menggunakan paket gratis, karena bagi saya 2 GB sudah cukup untuk menyimpan berkas2 penting.

Nah apakah Anda juga tertarik untuk mencoba salahsatu dari layanan menarik ini? jika belum pernah mencobanya, tidak ada salahnya Anda coba sekarang, manfaatnya sangat terasa untuk saya dan mungkin juga bagi anda. Selamat Mencoba.